Friday, August 1, 2008

Ikon Hadits Moden: Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani


Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin al-Haj Nuh al-Albani lahir pada tahun 1333 H (1914) di Ashqodar (Shkodra), ibu kota Albania yang lampau. Beliau dibesarkan di tengah keluarga yang tak berharta lantaran ketekunan dan keseriusan mereka terhadap ilmu, khususnya ilmu agama dan ahli ilmu (ulama). Ayah al-Albani, yaitu al-Haj Nuh, adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syariat di ibu kota negara Turki Usmani (yang kini menjadi Istanbul). Beliau wafat pada hari Jumaat malam, 21 Jumada Tsaniyah 1420 H, atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999, di Jordan.

Pendidikan


Ketika Raja Ahmet Zogu naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekular, Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhijrah ke Syam (Syria, Jordan dan Lebanon sekarang). Ia sekeluarga pun menuju Damaskus.

Setibanya di Damaskus, Syeikh al-Albani kecil mulai aktif mempelajari Bahasa Arab. Ia masuk madrasah yang dikendalikan Jum'iyah al-Is'af al-Khairiyah hingga kelas terakhir tingkat Ibtida'iyah. Selanjutnya, ia meneruskan belajarnya langsung kepada para syeikh ulama. Ia mempelajari al-Qur'an dari ayahnya sampai selesai, selain mempelajari pula sebagian fiqih madzhab, yakni madzhab Hanafi, dari ayahnya.

Syeikh al-Albani juga mempelajari kemahiran memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul, sehingga ia menjadi seorang ahli yang mahsyur. Kemahiran ini kemudian menjadi salah satu mata pencariannya.

Pada umur dua puluh tahun, al-Albani mulai menumpukan diri pada ilmu hadits lantaran terkesan dengan pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul al-Mughni 'an Hamli al-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar, sebuah kitab karya al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali. Kegiatan Syeikh Al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya yang berkomentar, "Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang-orang bankrap."

Namun,Syeikh al-Albani justeru semakin menekuni dunia hadits. Pada perkembangan berikutnya, Syeikh al-Albani tidak memiliki wang yang untuk membeli kitab. Kerananya, ia memanfaatkan Perpustakaan azh-Zhahiriyah di sana (Damaskus), di samping juga meminjam buku dari beberapa perpustakaan khusus. Karena sibuknya, ia hampir-hampir menutup kedai membaiki jamnya. Ia tidak pernah beristirehat menelaah kitab-kitab hadits, kecuali jika waktu sholat tiba.

Akhirnya, ketua pengurusan perpustakaan memberikan sebuah ruangan khusus di dalam perpustakaan untuk beliau. Bahkan kemudian ia diberi kebenaran untuk membawa kunci perpustakaan. Dengan demikian, ia menjadi bebas dan terbiasa datang sebelum pengunjung lain datang. Begitu pula, ketika orang lain pulang pada waktu sholat dzuhur, ia justeru pulang setelah sholat isya'. Hal ini dijalaninya sampai bertahun-tahun.

Pengalaman penjara

Syeikh al-Albani pernah dipenjara dua kali. Kali pertama selama satu bulan dan kali kedua selama enam bulan. Itu tidak lain karena gigihnya ia mendakwahkan sunnah, memurnikan ajaran agama Islam, dan memerangi bid'ah, sehingga orang-orang yang tidak menyukainya dan bahkan menebarkan fitnah.

Beberapa tugas yang pernah dipegang

Syeikh al-Albani pernah mengajar di Jami'ah Islamiyah (Universiti Islam Madinah) selama tiga tahun, sejak tahun 1381-1383 H, mengajar tentang hadits dan ilmu-ilmu hadits. Setelah itu, ia pindah ke Jordan. Pada tahun 1388 H, Jabatan Pendidikan meminta Syeikh al-Albani menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakulti Pasca Sarjana di sebuah perguruan tinggi di kerajaan Jordan. Tetapi, situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkannya memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395 H hingga 1398 H, ia kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majlis Tertinggi Jam'iyah Islamiyah di sana. Ia mendapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Arab Saudi berupa King Faisal Foundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H (1999 M).

Karya

Karya Syeikh al-Albani amat banyak, antaranya ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa naskah, dan ada yang hilang. Semua berjumlah 218 judul. Beberapa contoh karyanya adalah:
Italic
Karya Ringkasan Kitab Hadits;

-Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari (Ringkasan Shahih Imam Bukhari)
-Mukhtashar Shahih Muslim (Ringkasan Shahih Muslim)
-Mukhtashar as-Syamail al-Muhammadiyah li at-Tirmidzi (Ringkasan as-Syamail al-Muhammadiyah-nya at-Tirmidzi)

Karya Induk;

-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah wa Syai min Fiqhiha wa Fawaidiha (Silsilah Hadits Shahih dengan Beberapa Fikih dan Faedahnya)
-Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah wa al-Maudhu'ah wa Atsaruha as-Sayyi` fi al-Ummah (Silsilah Hadits Lemah dan Palsu dan Pengaruh Buruknya terhadap Umat)
-Irwa al-Ghalil fi Takhrij Manar as-Sabil

Kitab Shahih al-Arba'ah;

-Shahih Sunan Abu Daud
-Shahih Sunan at-Turmudzi
-Shahih Sunan an-Nasa`i
-Shahih Sunan Ibnu Majah

Kitab Dha'if al-Arba'ah;

-Dha'if Sunan Abu Daud
-Dha'if Sunan at-Tirmidzi
-Dha'if Sunan an-Nasa`i
-Dha'if Sunan Ibnu Majah

Kitab tentang Tata Cara Shalat;

-Shifah Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam al-Kitab al-Umm au al-Ashl au al-Kabir (Buku Induk, Buku Asal, atau Buku Besar dari Sifat Shalat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam) atau Ashl Shifah Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, tiga jilid kitab ini beliau ringkas menjadi sebuah kitab:
-Shifah ash-Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam min at-Takbir ila at-Taslim Kaannaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari takbir hingga salam seolah-olah engkau melihatnya), kitab ini juga beliau ringkas menjadi:

-Talkhish Shifah ash-Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Ringkasan Sifat Shalat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam)

Karya Lain;

-Shahih al-Adab al-Mufrad li al-Bukhari
-Dha'if al-Adab al-Mufrad li al-Bukhari
-Zhilal al-Jannah fi Takhrij Kitab as-Sunnah li Ibn Abi 'Ashim (Naungan Surga dalam Takhrij)
-Kitab as-Sunnah-nya Ibnu Abi Ashim)
-At-Tawassul, Anwa'uhu wa Ahkamuhu (Tawassul, Berbagai Jenis dan Hukumnya)
-Adabuz-Zifaf fi as-Sunnah al-Muthahharah (Adab Pernikahan menurut Sunnah yang Suci)
-Ar-Radd Al-Mufhim (Bantahan Tuntas)
-Al-Ajwibah an-Nafi'ah ala As'ilah Masjid al-Jami'ah (Jawaban yang Bermanfaat dari Pertanyaan Masjid Jami)
-Ahkam al-Jana'iz wa Bida'uha (Hukum Jenazah dan Bid'ah-Bid'ahnya)
-Al-Isra wa al-Mi'raj wa Dzikru Ahaditsihima wa Takhrijiha ba Bayan Shahihiha min Saqimiha (Isra Mi’raj dengan Pemaparan Hadits-haditsnya, Takhrij, dan Penjelasan mana yang Shahih dan yang Tidak)

Di samping itu, beliau juga memiliki kaset ceramah, baik tentang penjelasan ilmu, bantahan ilmiah dalam Islam, sampai masalah-masalah agama Islam lainnya.

Selanjutnya, Syaikh al-Albani berwasiat agar perpustakaan peribadinya; baik berupa buku-buku yang sudah dicetak, buku-buku fotokopi, manuskrip-manuskrip (yang ditulis olehnya sendiri ataupun orang lain); semuanya diserahkan ke perpustakaan Jami'ah di Madinah pada saat ia menjadi pengajar di sana.

Murid

Beliau memiliki banyak murid. Yang terkenal di antara mereka adalah:

-Syaikh Ali bin Hasan Abdul Hamid al-Halabi
-Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali
-Syaikh Masyhur Salman
-Dr Umar Sulaiman al-Asyqar
-Syaikh Muhammad Jamil Zainu.

Rujukan:

[1] Muhammad Nashiruddin al-Albani, Ahkam al-Janaiz wa Bid'uuha , Edisi Terjemahan terbitan Jahabersa.
[2] http://www.ummusalmah.wordpress.com/
[3] http://www.wikipedia.com/

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template