Monday, January 11, 2010

40 Nasihat Memperbaiki Rumahtangga berdasarkan al-Qur'an & al-Sunnah (Siri 2)


Bab 1: Mendirikan Rumahtangga


1)Memilih Isteri yang Tepat

Allah berfirman:

وأنكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله والله واسع عليم

Dan kahwinkanlah orang-orang yang masih bujang di kalangan kamu, dan orang-orang yang layak (berkahwin) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [An-Nur: 32]

Seseorang hendaklah memilih isteri yang solehah dengan ciri-ciri seperti berikut:


Wanita itu dinikahi karena empat perkara: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya.
Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) nescaya kedua tanganmu akan berdebu (miskin, merana).”

[Hadits riwayat al-Bukhari, lihat
Fathul Bari, 9/132] Sabdanya lagi:

ﺍﻟﺪﻨﻴﺎ ﻜﻟﻬﺎ ﻣﺗﺎﻉ ﻮﺨﻴﺮ ﻣﺗﺎﻉ ﺍﻟﺪﻨﻴﺎ ﺍﻠﻣﺮﺃﺓ ﺍﻟﺻﺎﻠﺤﺔ

Dunia semuanya adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solehah.” [Hadits riwayat Muslim (1468), cet. Abdul Baqi; dan riwayat an-Nasa’i dari Ibnu Amr, Shahihul Jami’, hadits no.3407]

Sabdanya lagi:
Hendaklah salah seorang dari kamu memiliki hati yang bersyukur, lisan yang selalu berdzikir dan isteri yang beriman yang menolongnya dalam persoalan akhirat.”

[Hadits riwayat Ahmad (5/282), at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Tsauban Shahihul Jami’, hadits no. 5231]

Dalam riwayat lain disebutkan: Dan isteri solehah yang menolongmu dalam persoalan dunia dan agamamu adalah sebaik-baik (harta) yang disimpan manusia.”

[Hadits riwayat AlBaihaqi dalam Asy-Syu’ab dari Abu Umamah. Lihat
Shahihul Jami’, hadits no. 4285]

Sabdanya lagi:
Kahwinilah perempuan yang penuh kasih sayang dan yang subur peranakannya. Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian di antara para nabi pada hari Kiamat.”

[Hadits riwayat Imam Ahmad (3/245), dari Anas. Dikatakan dalam Irwa ‘ul Ghalil, “Hadits ini shahih”, 6/195]

(Nikahilah) gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih banyak keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan sedikit (qana’ah).”

[Hadits riwayat lbnu Majah, No.1861 dan dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, hadits No. 623. Dalam riwayat lain disebutkan: “Lebih sedikit tipu dayanya.”]

Sebagaimana wanita solehah adalah salah satu dari empat sebab kebahagiaan maka sebaliknya wanita yang tidak solehah adalah salah satu dari empat penyebab sengsara. Seperti tersebut dalam hadits shahih:

Dan di antara kebahagiaan adalah wanita solehah, engkau memandangnya lalu engkau kagum dengannya, dan engkau pergi daripadanya tetapi engkau merasa aman dengan dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia mengungkapkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi daripadanya engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu.”

[Hadits riwayat Ibnu Hibban dan lainnya, dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, hadits no. 282]

Sebaliknya, perlu memperhatikan dengan saksama keadaan orang yang meminang wanita muslimah tersebut, baru mengkabulkannya setelah memenuhi syarat-syarat seperti berikut:

Jika datang kepadamu seseorang yang engkau rela terhadap akhlak dan agamanya maka nikahkanlah, jika tidak kamu lakukan nescaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.

[Hadits riwayat Ibnu Majah 1967, dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, hadits no. 1022]

Hal-hal di atas perlu dilakukan dengan misalnya bertanya, melakukan penelitian, mencari informasi dan sumber-sumber berita terpercaya agar tidak merusak dan menghancurkan rumahtangga yang bersangkutan. Lelaki soleh dengan wanita solehah akan mampu membangun rumah tangga yang baik, sebab negeri yang baik akan keluar tanamannya dengan izin Tuhannya, sedang negeri yang buruk tidak akan keluar tanaman daripadanya kecuali dengan susah payah.

2)Berusaha Keras Membentuk/Mendidik (Memperbaiki) Isteri.

Apabila isteri adalah wanita solehah, maka inilah kenikmatan serta anugerah yang besar dari Allah Ta’ala. Jika tidak demikian, maka menjadi kewajiban kepala rumahtangga adalah melakukan pembaikan. Hal itu boleh terjadi kerana beberapa keadaan. Misalnya, sejak awal dia memang menikah dengan wanita yang sama sekali tidak memiliki (kefahaman) agama, kerana lelaki tersebut dahulunya, memang tidak memperdulikan persoalan agama.

Atau dia menikahi wanita tersebut dengan harapan kelak dia boleh memperbaikinya, atau kerana paksaan keluarganya. Dalam keadaan seperti ini dia harus benar-benar berusaha sepenuhnya sehingga mampu melakukan pembaikan. Suami juga harus memahami dan menghayati dengan sebenar-benarnya, bahawa persoalan hidayah (petunjuk) adalah hak Allah. Allahlah yang memperbaiki. Dan di antara kurnia Allah ke atas hamba-Nya Zakaria adalah sebagaimana difirmankan:

وأصلحنا له زوجه

Dan Kami perbaiki (menjadikan) isterinya (boleh mengandung).” [Al-Anbiya’: 90]

Pembaikan itu boleh berlaku dalam bentuk pembaikan fisikal mahupun agama.

Ibnu Abbas berkata:

Dahulunya, isteri Nabi Zakaria adalah mandul, tidak boleh melahirkan (anak) maka Allah menjadikannya dia boleh melahirkan (anak).”

Atha’ berkata:

"Sebelumnya, ia adalah panjang lidah, kemudian Allah memperbaikinya”.

Beberapa Panduan Memperbaiki Isteri:

Memperhatikan dan meluruskan berbagai macam ibadahnya kepada Allah Ta’ala. Kupasan dalam masalah ini ada dalam pembahasan berikutnya. Berusaha meningkatkan keimanannya, misalnya:

· Menganjurkannya bangun malam untuk solat tahajjud.
· Membaca al-Qur’an al-Karim.
· Menghafalkan dzikir dan do’a pada waktu dan kesempatan tertentu.
· Menganjurkannya melakukan banyak sedekah.
· Membaca buku-buku Islami yang bermanfaat.
· Mendengar rakaman kaset yang bermanfaat,
baik dalam soal keimanan mahupun ilmiah dan terus.
· Berusaha menambah koleksi kaset yang sejenis.
· Memilihkan teman-teman wanita solehah baginya sehingga boleh menjalin ukhuwah yang erat,
· Saling bertukar fikiran dalam masalah-masalah agama serta saling berkunjungan untuk tujuan yang baik.
· Menjauhkannya dari segala keburukan dan pintu-pintunya.
Misalnya dengan menjauhkannya dari rakan dan tempat yang jahat.



1 comments:

Dan Agam said...


AsSalaamulaikum wr wbth
Capt Hafiz Firdaus 'Abdullah..APA khabar Tuan Captain? Saya berharap Tuan dapat tonton Video Ceramah Kiyai Haji Muhammad Idris Ramli..dan beri reaksi serta commentary Tuan nanti ya? Link BC nya seperti berikut dibawah...
Terimakasih
Ma'asSalaamah

Dan Agam
CoolEyes (Kulai)
Johore

https://youtu.be/43k9TVlM1mU

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template